Monday 28 September 2015

MENGAPA HAWA TERCIPTA SAAT ADAM TERTIDUR & HAWA MELAHIRKAN SAAT DIRINYA TERBANGUN ?

Dikatakan bahwa seorang laki-laki jika kesakitan, maka dia akan membenci, sebaliknya wanita, saat dia kesakitan, maka semakin bertambah sayang dan cintanya.
Seandainya Hawa diciptakan dari Adam ‘allaihisallam saat Adam terjaga, pastilah Adam akan merasakan sakit keluarnya Hawa dari sulbinya, hingga dia akan membenci Hawa. Akan tetapi Hawa diciptakan dari Adam saat dia tertidur, agar Adam tidak merasakan sakit, dan tidak membenci Hawa.
Sementara seorang wanita akan melahirkan dalam keadaan terjaga, dia melihat kematian ada di hadapannya, akan tetapi semakin bertambah sayang dan cintanya kepada anak yang dilahirkannya, bahkan dia akan menebusnya dengan kehidupannya.
Sesungguhnya AllahSubhanahu Wata’alamenciptakan Hawa dari tulang rusuk bengkok yang tugasnya adalah melindungi qalbu (jantung, hati nurani).
Oleh karena itu, tugas Hawa adalah menjaga qalbu. Oleh karena itu, Hawa diciptakan dari tempat yang nantinya akan berinteraksi dengannya.
Sementara Adam diciptakan dari tanah, karena dia akan berinteraksi dengan tanah, dia akan menjadi petani, tukang batu, tukang besi, dan tukang kayu.
Adapun seorang wanita, maka dia akan berinteraksi dengan perasaan, dengan hati; dia akan menjadi seorang ibu yang penuh kasih, seorang saudari yang penyayang, seorang putri yang manja, dan seorang istri yang penurut.
Kedokteran modern telah menetapkan bahwa seandainya bukan karena tulang rusuk tersebut pastilah pukulan yang paling ringan yang diberikan kepada jantung akan menyebabkannya rusak dan menuju kepada kematian. Maka Allah menciptakan tulang rusuk tersebut untuk menjaga qalbu.
Kemudian Dia menjadikannya bengkok untuk melindungi qalbu dari sisi yang kedua. Oleh karena itu, wajib bagi Hawa untuk berbangga karena dia diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.
Dan wajib bagi Adam untuk tidak berusaha meluruskan tulang yang bengkok tersebut, dikarenakan dia, sebagaimana yang dikabarkan oleh NabiSholallahu ‘Alaihi Wasallam, jika seorang laki-laki berusaha meluruskan yang bengkok tersebut dengan serta merta, maka dia akan mematahkannya.
Yang dimaksud dengan kebengkokan tersebut adalah perasaan yang ada pada diri seorang wanita yang mengalahkan perasaan seorang laki-laki.
Maka wahai Adam, janganlah merendahkan perasaan Hawa, dia memang diciptakan seperti itu; dia adalah separuh bagian dari masyarakat sosial yang membangun separuh yang lain.
Sekalipun demikian, hampir seorang wanita shalihah bisa menjadi keseluruhan masyarakat sosial tersebut.

Friday 25 September 2015

TELAT SHUBUH KARENA KETIDURAN



Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَقَدَ أَحَدُكُمْ عَنِ الصَّلاَةِ أَوْ غَفَلَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِى
Jika salah seorang di antara kalian tertidur atau lalai dari shalat, maka hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Karena Allah berfirman (yang artinya), “Kerjakanlah shalat ketika ingat.”
Dalam riwayat lain disebutkan,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا ، لاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ
Barangsiapa yang lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Tidak ada kewajiban baginya selain itu.”(HR. Bukhari no. 597)
Riwayat lain disebutkan,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
Barangsiapa yang lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia shalat ketika ia ingat.”(HR. Bukhari, no. 572 dan Muslim, no. 68)
Imam Nawawi mengatakan bahwa kewajiban orang yang lupa saat itu adalah mengerjakan shalat semisal yang ia tinggalkan dan tidak ada kewajiban tambahan selain itu.”
Para ulama Al Lajnah Ad Daimah mengatakan, “Jika engkau ketiduran atau lupa dari waktu shalat, maka hendaklah engkau shalat ketika engkau terbangun dari tidur atau ketika ingat walaupun ketika itu saat terbit atau tenggelamnya matahari.”
Dijelaskan pula dalam Fatwa Lajnah no. 5545 bahwa jika seseorang tertidur sehingga luput dari shalat Shubuh, dia terbangun ketika matahari terbit atau beberapa saat sebelum matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari terbit; maka wajib baginya mengerjakan shalat Shubuh ketika dia terbangun, baik matahari terbit ketika dia sedang shalat atau ketika mau memulai shalat matahari sedang terbit atau pun memulai shalat ketika matahari sudah terbit, dalam kondisi ini hendaklah dia sempurnakan shalatnya sebelum matahari memanas. Dan tidak boleh seseorang menunda shalat Shubuh hingga matahari meninggi atau memanas. Adapun hadits yang menyatakan larang shalat ketika matahari terbit karena pada waktu matahari terbit pada dua tanduk setan (HR. Muslim), maka larangan yang dimaksud adalah jika kita mau mengerjakan shalat sunnah yang tidak memiliki sebab atau mau mengerjakan shalat wajib yang tidak disebabkan karena lupa atau karena tertidur.

13 PAHALA DAN KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH DI MASJID

 

1. Pahala langkah kaki
"Seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT" (HR. Ibnu Majah & Muslim).
2. Pahala menunggu waktu shalat
Banyak diantara kita yang berangkat ke masjid pas adzan supaya bisa cepat selesai. Tapi yang luar biasa, kita sebenarnya akan dapat pahala yang besar ketika menunggu waktu shalat! Jadi sebaiknya gunakan waktu menunggu shalat untuk berdzikir.
"Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang shalat." (HR.Bukhari)
3. Di do’akan Malaikat
Seorang yang menunggu shalat, tepatnya dari masuk mesjid sampai waktu shalat, maka dia akan didoakan malaikat dengan doa : “Ya Allah Ampunilah dia, Ya Allah ampunilah dia”, tanpa henti sampai waktu shalat. Subhanallah!
4. Mendapat naungan saat kiamat
"Ada tujuh golongan yang dinaungi kelak. Dan salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat perlindungan dari Allah saat kiamat kelak." (HR. Bukhari)
5. Doa malaikat ketika di shaf terdepan
"Sesungguhnya para Malaikat memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” (HR. Ibnu Hibban)
Menanggapi sabda Beliau, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah? ”
Kemudian Rasulullah berkata, “Juga kepada orang-orang yang berada dishaf kedua
.”
(HR. Ahmad dan Ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
6. Subuh dan 119 pahala
"Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri." (HR. Muslim).
7. Isya dan 59 pahala
"Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia akan mendapat pahala 59 kali lipat." (HR. Muslim)
8. Dzuhur, Ashar, Magrib dan 27 pahala
"Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan
27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah" (HR. Muslim)
9. Pahala ketika sakit
"Ketika sakit dan tidak bisa ke masjid (padahal setiap terbiasa ke masjid). Pada saat kita tidak ke masjid dan shalat di rumah, kita akan dapat pahala yang sama seperti waktu shalat di masjid." (HR. Abu Daud)
10. Terhindar dari sifat munafiq
"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq dari pada shalat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu nilai yang terkandung di dalam kedua shalat itu, pastilah mereka mendatangi (masjid tempat) kedua shalat itu meskipun dengan merangkak." (HR. Bukhari)
11. Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah. 
 Rasulullah bersabda : Jika imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Dalam hadits lain Nabi bersabda :
Barangsiapa yang berwudhu untuk sholat dan menyempurnakan wudhunya, lalu berjalan untuk menunaikan sholat, dan ia sholat bersama manusia atau berjama’ah atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
12. Mengembangkan disiplin dan berakhlak mulia.
Shalat berjama’ah mengajarkan disiplin seorang makmun senantiasa mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang, menghilangkan ego, perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.
13. Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan.
Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah? Seandainya jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan mendo’akannya.

Ya Allah,Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Aamiin..

KEUTAMAAN MANDI JUMAT

 

1. Sebab mendapatkan ampunan di hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Barangsiapa yang mandi kemudian mendatangi Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan diam (mendengarkan khutbah) hingga selesai, kemudian ia lanjutkan dengan shalat bersama Imam, maka akan diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dan hari jum’at yang lain. Dan bahkan hingga lebih tiga hari.” (HR. Muslim)

Dari Salman Al Farisi, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ ، فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ، ثُمَّ يُصَلِّى مَا كُتِبَ لَهُ ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى

Apabila seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak dan harum-haruman dari rumahnya kemudian ia keluar rumah, lantas ia tidak memisahkan di antara dua orang, kemudian ia mengerjakan shalat yang diwajibkan, dan ketika imam berkhutbah, ia pun diam, maka ia akan mendapatkan ampunan antara Jum’at yang satu dan Jum’at lainnya.” (HR. Bukhari)

2. Meraih pahala seperti berkurban ketika mandi dan bersegera menghadiri shalat Jum’at.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari dan Muslim )

Thursday 24 September 2015

DETIK - DETIK KEMATIAN BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW



Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut.
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang
siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba."Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam ," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?". "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"."Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku."Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi
wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Tak Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

Wednesday 23 September 2015

DAHSYATNYA PAHALA BERDZIKIR SETELAH SHOLAT

Kadang setelah menunaikan Sholat Wajib, walaupun tidak sedang sibuk, kita sering suka terburu-buru untuk segera meninggalkan sajadah. Kita seakan-akan merasa sudah terlalu lama waktu yang kita gunakan untuk mendirikan Sholat.
Padahal jika kita mau sedikit bersabar dan ikhlas untuk menyempatkan diri beberapa saat saja untuk Berdzikir, niscaya Allah akan memberikan pengampunan yang tiada tara kepada kita. Allah juga akan memberikan kelapangan kepada kita.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
"Barangsiapa membaca dzikir ini tiap selesai Sholat Fardlu (wajib), maka dosa-dosanya diampuni (oleh Allah SWT) meskipun sebanyak buih di lautan."

- SUBHANALLAH........ 33x
- ALHAMDULILLAH... 33x
- ALLAHU AKBAR...... 33x

Dan dilengkapi dengan bacaan :
LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH. LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR 
Artinya: "Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah. Dzat yang Maha Esa. Tiada satupun yang menyekutukan-Nya. Mawar Milik-Nya segala Kerajaan. Dan bagi-Nya segala Pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (H.R. Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW Bersabda :
"Barang siapa yang mengucapkan bacaan dzikir "HASBIYALLAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWA 'ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM"
Artinya : "Hanya Allah yang mencukupkan (kebutuhanku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakkal. Dialah yang menguasai 'Arsy yang Agung." sebanyak 7x pada waktu Shubuh dan Sore hari, maka Allah SWT akan mencukupkan kebutuhannya di Dunia dan di Akhirat." (H.R. Abu Daud, Ibnu Sunni)

SubhanAllah..
Sebuah amalan yang tidak memakan banyak waktu. Tidak sulit untuk diucapkan dan dikerjakan. Akan tetapi begitu besar pahala yang bakal kita dapatkan.

Masihkah kita akan tetap mengabaikannya?

Sungguh sangat disayangkan kalau amalan ini kita abaikan begitu saja. Marilah mulai sekarang kita berusaha membiasakan diri untuk mengamalkannya. Agar waktu yang kita punya tidak banyak terbuang dengan percuma.

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu..

Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilahkami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Aamiin Ya Rabbal'alamin...

BETAPA PEDIHNYA SIKSA NERAKA


Astaghfirullaah al Adziim..

Bagaimana sakitnya di siksa sampai badan hancur tetapi tidak mati-mati ketika di neraka. Yang terdengar hanya jeritan dan rintihan tangis sakit kepedihan.
1. Kulit mereka diganti dengan yang baru, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, "Setiap
kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab
." (An Nisa' : 56).
2. Bara apinya membakar sampai ke hati, sebagaimana Allah berfirman yang artinya,"(Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati." (Al Humazah: 6-7).
3. Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, "(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka." (Al Qomar: 48).
4. Minuman mereka adalah besi yang mendidih, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, "Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (Al Kahfi: 29).
Begitu syadiid (keras dan pedih) siksaan neraka, lalu siksaan apa yang paling ringan untuk penghuni neraka ?
Rasulullah bersabda yang artinya,
" Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena sangat mencekam panas dua sandalnya. " (HR. Muslim).
Yaa Allah, Yaa Robbii, Ampunilah Dosa-dosa Hamba. Berilah Hamba kemampuan untuk beribadah kepadamu dan berilah Hamba kemampuan untuk menghindari kemaksiatan.
Yaa Allah, Ya Robbi, Hamba memang tidak pantas masuk Surga Tapi Hamba tidak akan kuat bila masuk neraka. Ampunilah Dosa-dosa Hambamu ini ya Allah.

TERNYATA OTAK MANUSIA, SEPERTI ORANG SUJUD

Itulah hebatnya Allah. Otak yang selama ini kita bangga-banggakan ternyata bersujud kepada Allah, lantas kenapa kita masih bisa menyombongkan diri dihadapan Allah seperti orang- orang atheis yang menolak keberadaan Allah.

simak ayat Al-Qur'an dibawah ini :
"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?"
[QS. Al-Hajj (22): 18].

Untuk saudara-saudara ku yang kucintai karena Allah...

SHARE Berita ini kepada saudara-saudara kita yang lain untuk mengingatkan diri kita semua untuk selalu memperbaiki semua amalan dalam diri kita dan kita adalah mahluk yang lemah dimana apapun yang Allah inginkan tiada yang dapat menghalangiNya.

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang akan ikut mayat adalah tiga hal yaitu,
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya
Ada dua yang kembali dan satu akan tinggal bersamanya yaitu,
1. Keluarga dan hartanya akan kembali
2. Sementara amalnya akan tinggal bersamanya.
Maka ketika roh meninggalkan jasad...
Terdengarlah suara dari langit memekik, "wahai fulan anak si fulan,
- Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau Dunia yang meninggalkanmu.
- Apakah kau yang telah mengumpul harta kekayaan, atau kekayaan yang telah mengumpul mu.
- Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpuk mu 

- Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah mengubur mu."
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Mana badan mu yang dulunya kuat, mengapa kini terkulai lemah.
- Mana lisan mu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara.
- Mana telinga mu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa.
- Mana sahabat-sahabat mu yang dahulunya setia, mengapa kini Raib tak bersuara."
Ketika mayat siap di kafan... suara dari langit terdengar memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridho
- Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka Allah
- Kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa bekal
- Kau telah keluar dari rumah mu dan tidak akan kembali selamanya
- Kini kau tengah safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan."

Ketika mayat di usung terdengar dari langit "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila amal mu adalah kebajikan
- Berbahagialah apabila mati mu di awali taubat
- Berbahagialah apabila hidup mu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap di sembahyangkan. Terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat.
- Apabila baik maka kau akan melihatnya baik.
- Apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat di baringkan di liang lahat, terdengar suara memekik dari langit... "wahai fulan anak si fulan... Apa yang telah kau siapkan dari rumah mu yang luas di dunia untuk kehidupan yang penuh gelap gulita disini.
Wahai fulan anak si fulan...
- Dahulu kau tertawa kini dalam perut ku kau menangis.
- Dahulu kau bergembira, kini dalam perut ku kau berduka.
- Dahulu kau bertutur kata, kini dalam perut ku kau bungkam seribu bahasa.

" Ketika manusia meninggalkan sendirian... Allah berkata kepadanya... "wahai Hamba-Ku...
- Kini kau tinggal seorang diri.
- Tiada teman dan tiada kerabat.
- Di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap.
- Mereka pergi meninggalkan mu seorang diri.
- Padahal, karena mereka kau pernah langgar perintah-Ku.
Hari ini...
Akan Ku tunjukkan kepada mu
- Kasih sayang Ku
- Yang akan takjub seisi alam.
- Aku akan menyanyangi mu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya."

Kepada jiwa-jiwa yang tenang Allah berfirman;
"Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabb mu.
Dengan hati yang puas lagi di ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah Hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Jannah-KU."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah haditsnya yang lain. Beliau bersabda; "Wakafa bi al mauti wa'idha."
artinya; "Cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu !"

5 JENIS AZAB KUBUR

Saat ajal telah tiba, di dalam kubur kita hanya terbungkus kain kafan. Tak ada lagi wajah tampan dan cantik, tubuh gagah dan seksi, kaya dan miskin, pejabat atau rakyat, artis atau fans. Semua kembali padanya hanya membawa amalan baik dan buru. 
Kali ini kita akan Membahas 5 Jenis Azab Kubur

1. DIPERLIHATKAN NERAKA JAHANAM
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46)
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda: “Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

2. DIPUKUL DENGAN PALU DAN BESI
Dari Anas radiyallahu anhu, dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam:
Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” (Muttafaqun ‘alaih)

3. KUBURANYA SEMPIT
Di Sempitkan Kuburnya, Sampai Tulang-Tulang Rusuknya Saling Bersilangan, dan Di Datangi Teman yang Buruk Wajahnya dan Busuk Baunya. Dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib z yang panjang, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam menceritakan tentang orang kafir setelah mati: “Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya.
Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

4. DIROBEK-ROBEK MULUTNYA
Dimasukkan ke dalam Tanur yang dibakar, dipecah Kepalanya di atas Batu, ada pula yang disiksa di
sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berkata kepada Jibril dan Mikail sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
panjang: “Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab: “Ya. Adapun
orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam).
Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah z)

5. DICABIK-CABIK ULAR-ULAR YANG BESAR DAN GANAS
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda: “Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan
syar’i)’.” (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil t dalam Al-Jami’ush Shahih berkata: “Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili z.”)

‪‎Semoga‬ Bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya .. Sampaikalah walau satu ayat ..
Ya Allah jauhilah kami dari siksa kubur & berilah kepada kami di hari kiamat Syafa'at Rasulullah Saw... Aamiin‬..

Tuesday 22 September 2015

BACAAN SHOLAT FARDHU DAN ARTINYA FULL

Sholat menurut asal bahasa berarti doa doa dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihrom. Dan diakhiri dengan salam dan diikat dengan syarat dan rukun yang tertentu. Shalat adalah rukun islam yang kedua yang harus dikerjakan terus menerus sampai akhir hayat. Runtuhnya agama islam sangat tergantung dalam hal ini. Shalat sebagai garis pemisah antara muslim dan non muslim. Ia sebagai amal yang dihisab pertama kali di akhirat.

DOA IFTITA

ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.

Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.


INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.

Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.


INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.

Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.


LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.

Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.


AL-FATIHAH

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.


AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.

Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.


ARRAHMAANIR RAHIIM.

Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.


MAALIKIYAUMIDDIIN.

Penguasa Hari Pembalasan.


IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.

Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan. 


IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.

Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.


SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.

Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.


R U K U’

SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.


I’TIDAL

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.

Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).


RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.

Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.


SUJUD

SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.


DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.

Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.


TASYAHUD AWAL

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.


ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.


ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.


ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.


ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.


TASYAHUD AKHIR

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.


ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.


ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.


ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.


ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.


KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.


WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.


KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.


FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia.  
SALAM
ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAH.
Keselamatan dan rahmat buat Anda sekalian.